Sejarah singkat "BATIK TULIS SALINGKA TABEK"

Lahirnya Batik Tulis Salingka Tabek

       Batik Tulis Salingka Tabek lahir dari perjalanan seorang pemuda asal Kabupaten Solok, Yusrizal, yang menghadapi tantangan hidup setelah lulus kuliah. Kesulitan mencari pekerjaan dan penghasilan yang minim mendorongnya untuk memulai usaha sendiri. Inspirasi pertama datang saat Yusrizal menghadiri pesta pernikahan, di mana keluarga pengantin mengenakan batik yang dipesan dari Jawa. Melihat harga batik yang tinggi, ia bertanya, mengapa tidak menciptakan batik khas Solok? 

        Dengan modal nekat dan peralatan terbatas, Yusrizal memulai usaha batik tulis. Meskipun hasil awal tidak memuaskan, semangatnya tidak padam. Setelah beberapa kali percobaan, serta dukungan dari keluarga dan masyarakat, usaha ini mulai menunjukkan hasil. Nama usaha pertama, "Sarumpun Padi", diganti menjadi "Ayam Kukuak Balenggek", merujuk pada ikon Kabupaten Solok.

        Seiring waktu, Batik Tulis Salingka Tabek dikenal luas, terutama dengan produk batik tanah liek yang menjadi ciri khas Solok. Nama "Salingka Tabek" dipilih karena memiliki makna yang dalam: "Salingka" berarti sekeliling dan "Tabek" berarti kolam, menggambarkan perjuangan hidup orang tua Yusrizal sebagai peternak ikan. Kini, Batik Tulis Salingka Tabek telah merambah pasar luar daerah melalui media sosial dan pameran, dengan motif-motif yang mengangkat kearifan lokal Solok, seperti Masjid Tuo, Ramo-ramo Kapujan, dan Pesona 5 Danau. Usaha ini juga memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk berkreasi dalam desain batik.

        Batik Tulis Salingka Tabek terus berkembang, mengedepankan kualitas dan keunikan motif yang mengangkat budaya Minang dan Solok, serta menjadi destinasi edukasi bagi pengunjung yang tertarik untuk mendalami seni batik.


Komentar

Postingan Populer